Event

Alkohol dan Kanker Payudara: Fakta yang Perlu Diketahui

Ditinjau oleh dr. Devi Elora Gugun - KALGen Academia Team
21 July 2025
Bagikan
Share to Facebook Share to Twitter Share to Whatsapp

Kanker payudara merupakan jenis kanker yang paling sering menyerang wanita di seluruh dunia. Menurut World Health Organization (WHO), lebih dari 2 juta kasus baru kanker payudara tercatat secara global pada tahun 2020. Salah satu faktor risiko yang dapat dimodifikasi untuk kanker payudara adalah konsumsi alkohol, namun masih banyak wanita yang tidak menyadari hubungan antara alkohol dan peningkatan risiko kanker payudara.


Hubungan Alkohol dengan Kanker Payudara

Tidak ada tingkat konsumsi alkohol yang aman. Badan internasional untuk penelitian kanker, atau International Agency for Research on Cancer (IARC) telah mengklasifikasikan alkohol sebagai zat karsinogenik (pemicu kanker) Grup 1, sama seperti asap rokok dan sinar UV. WHO menegaskan bahwa tidak ada tingkat konsumsi alkohol yang aman. Bahkan, setiap tambahan satu gelas alkohol per hari bisa meningkatkan risiko kanker payudara.


Data epidemiologis mengindikasikan bahwa penggunaan alkohol berkontribusi pada 7 dari 100 kasus kanker payudara baru di kawasan Eropa. Pada tahun 2020, penggunaan alkohol terkait dengan hampir 40.000 kasus baru kanker payudara di Eropa dari total sekitar 100.000 kasus yang bisa dihubungkan dengan alkohol secara global.


Tingkat Risiko Berdasarkan Konsumsi

Menurut American Cancer Society, wanita yang mengonsumsi satu minuman beralkohol setiap hari mengalami peningkatan risiko 7-10% terkena kanker payudara. Konsumsi alkohol sebanyak tiga gelas per hari dapat meningkatkan risiko hingga 20%. 


Studi meta-analisis terbaru menunjukkan semakin banyak alkohol yang dikonsumsi, maka semakin besar risiko terkena kanker payudara.  Risiko relatif terkena kanker payudara adalah 1,05 untuk 0,5 minuman standar per hari, 1,10 untuk 1 minuman per hari, 1,18 untuk 2 minuman per hari, dan 1,22 untuk 3 minuman standar per hari dibandingkan dengan tidak minum alkohol sama sekali. Yang perlu diwaspadai, bahkan minum kurang dari satu minuman standar per hari sudah meningkatkan risiko sebesar 4% Dibandingkan dengan tidak minum sama sekali.


Mekanisme Biologis Alkohol Memicu Kanker Payudara

Para ahli telah mengidentifikasi beberapa mekanisme biologis yang menjelaskan bagaimana alkohol meningkatkan risiko kanker payudara:


Peningkatan Hormon Estrogen: Alkohol dapat meningkatkan kadar estrogen dan hormon lain yang terkait dengan kanker payudara. Karena banyak kanker payudara “bergantung” pada hormon ini untuk tumbuh, peningkatan estrogen dapat memicu pertumbuhan sel kanker. 

Kerusakan DNA: Metabolisme alkohol menghasilkan asetaldehida, yang merupakan mutagen lemah namun dapat menyebabkan modifikasi DNA, delesi untai DNA, aberasi kromosom, atau menghasilkan aduk protein. Asetaldehida juga dapat mengganggu mekanisme perbaikan DNA.

Stres Oksidatif: Alkohol juga menghasilkan zat berbahaya bernama radikal bebas, yang dapat menyebabkan peradangan dan merusak struktur DNA.Gangguan Metabolisme Folat: Konsumsi alkohol menurunkan kadar folat dalam tubuh, padahal folat sangat penting untuk menjaga stabilitas DNA dan mencegah perubahan sel menjadi ganas.


Dampak pada Berbagai Kelompok Usia

Penelitian menunjukkan bahwa alkohol meningkatkan risiko kanker payudara pada semua kelompok usia, baik wanita premenopause maupun pasca menopause. Pada wanita muda (premenopause), konsumsi satu minuman standar tambahan per hari meningkatkan risiko terkena kanker payudara sebesar 3%, sedangkan pada wanita pasca menopause risiko naik sebesar 10%. Jaringan payudara wanita muda lebih sensitif terhadap paparan zat pemicu kanker, sehingga efek alkohol bisa lebih berbahaya di usia muda. 


Pentingnya Deteksi Dini

Menghindari alkohol memang penting, tapi deteksi dini kanker payudara juga sangat krusial. Menurut American Cancer Society, wanita sebaiknya mulai menjalani mammogram tahunan sejak usia 40 tahun. Mammogram bisa mendeteksi kanker lebih awal bahkan sebelum terasa benjolan. Mammogram juga bisa meningkatkan peluang hidup karena pengobatan bisa dilakukan pada tahap awal.Deteksi dini kanker payudara tidak hanya mencakup mammogram rutin, tetapi juga pemeriksaan payudara klinis dan pemeriksaan payudara sendiri. Tingkat kelangsungan hidup jauh lebih tinggi ketika kanker payudara terdeteksi lebih dini dan diobati selama tahap awal.


Rekomendasi Pencegahan

Untuk mengurangi risiko kanker payudara terkait alkohol, WHO merekomendasikan kebijakan terbaik yang hemat biaya seperti membuat alkohol kurang terjangkau, melarang atau membatasi pemasaran alkohol, dan mengurangi ketersediaan alkohol. Organisasi kesehatan juga sangat merekomendasikan peringatan kesehatan pada label minuman beralkohol.


Bagi individu, membatasi konsumsi alkohol atau menghindarinya sama sekali adalah langkah terbaik untuk mengurangi risiko. Jika memilih untuk minum, batasi hingga satu hingga tiga minuman per minggu dan hindari minum setiap hari.


KALGen Innolab: Partner Terpercaya untuk Kesehatan Payudara Anda

Dalam usaha untuk mencegah dan mendeteksi kanker payudara secara dini, KALGen Innolab berfungsi sebagai laboratorium diagnostik terpercaya yang menawarkan berbagai layanan pemeriksaan kanker payudara yang menyeluruh dan tepat. Dengan memanfaatkan teknologi diagnostik terkini dan didukung oleh tim ahli yang berpengalaman, KALGen Innolab bertekad untuk mendukung program deteksi dini kanker payudara demi meningkatkan kemungkinan kesembuhan. Jangan menunggu sampai terlambat - lakukan pemeriksaan secara berkala dan bicarakan kondisi kesehatan payudara Anda dengan KALGen Innolab untuk masa depan yang lebih baik.


Referensi

  1. World Health Organization Regional Office for Europe. (2021, October 13). Alcohol is one of the biggest risk factors for breast cancer. https://www.who.int/europe/news/item/13-10-2021-alcohol-is-one-of-the-biggest-risk-factors-for-breast-cancer 

  2. CBS Philadelphia. (2023, October 25). New research underway links breast cancer and drinking alcohol. https://www.cbsnews.com/philadelphia/news/new-research-underway-links-breast-cancer-and-drinking-alcohol/ 

  3. Bagnardi, V., Rota, M., Botteri, E., et al. (2015). Alcoholic beverage consumption and female breast cancer risk: A systematic review and meta‐analysis of prospective cohort studies. European Journal of Nutrition, 54(4), 383–400. Retrieved from National Center for Biotechnology Information: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4515616/ 

  4. Bagnardi, V., Rota, M., Botteri, E., Tramacere, I., Islami, F., Fedirko, V., Scotti, L., Jenab, M., Turati, F., Pasquali, E., Pelucchi, C., Galeone, C., Bellomi, F., Negri, E., Corrao, G., Boffetta, P., & La Vecchia, C. (2015). Alcoholic beverage consumption and female breast cancer risk: A systematic review and meta-analysis of prospective cohort studies. European Journal of Nutrition, 54(4), 383–400. https://doi.org/10.1007/s00394-015-0858-5 

  5. Singletary, K. W., & Gapstur, S. M. (2001). The etiology of alcohol-induced breast cancer. Alcohol Research & Health, 25(3), 263–273. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/11910703/

  6. World Health Organization. (2021, October 20). Shouldn’t we know this already? The link between alcohol and breast cancer. https://www.who.int/europe/news/item/20-10-2021-shouldn-t-we-know-this-already-the-link-between-alcohol-and-breast-cancer 

  7. The University of Texas MD Anderson Cancer Center. (2022, October 25). Alcohol and breast cancer risk: What to know. https://www.mdanderson.org/cancerwise/alcohol-and-breast-cancer-risk--what-to-know.h00-159541110.html 

  8. Cherney, K. (2023, March 21). The importance of breast cancer screening and early detection. Healthline. https://www.healthline.com/health/breast-cancer/screening-and-early-detection 

Baca Juga Yang Lainnya

Dua Pendekatan dalam Mendeteksi Sisa Kanker: Tumor-Informed vs Tumor-Agnostic
Ditinjau oleh dr. Devi Elora Gugun - KALGen Academia Team
31 July 2025
Mengapa Berhenti Merokok Menjadi Langkah Utama Pencegahan Kanker Paru
Ditinjau oleh dr. Devi Elora Gugun - KALGen Academia Team
30 July 2025
Paparan Silika dan Debu Industri: Pemicu Kanker Paru pada Non-Perokok
Ditinjau oleh dr. Devi Elora Gugun - KALGen Academia Team
29 July 2025
Artikel Lainnya
Dua Pendekatan dalam Mendeteksi Sisa Kanker: Tumor-Informed vs Tumor-Agnostic
tumor-informed-vs-tumor-agnostic
Mengapa Berhenti Merokok Menjadi Langkah Utama Pencegahan Kanker Paru
mengapa-berhenti-merokok-menjadi-langkah-utama-pencegahan-kanker-paru
Paparan Silika dan Debu Industri: Pemicu Kanker Paru pada Non-Perokok
paparan-silika-dan-debu-industri-pemicu-kanker-paru-pada-non-perokok
Bagaimana Cara Mendeteksi Kanker yang Tersisa di Dalam Tubuh, Pasca Pengobatan?
cara-mendeteksi-kanker-yang-tersisa
LOADING ...