Cuaca yang berubah-ubah tak hanya mempengaruhi kenyamanan aktivitas sehari-hari, tapi juga bisa berdampak langsung pada kesehatan paru-paru. Bagi sebagian orang (terutama yang memiliki penyakit paru kronis), perubahan suhu, kelembapan, dan kualitas udara dapat memicu keluhan pernapasan yang cukup serius.
Lantas, bagaimana sebenarnya perubahan cuaca mempengaruhi fungsi paru-paru?
1. Udara Dingin: Tantangan untuk Saluran Napas
Suhu dingin bisa mempersempit saluran pernapasan dan membuat otot saluran napas menjadi tegang. Hal ini menyebabkan udara lebih sulit masuk ke paru-paru, terutama pada penderita Asma, Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), dan Bronkitis kronis. Selain itu, udara dingin sering kali lebih kering. Saat dihirup, udara kering dapat mengiritasi saluran napas, memicu batuk, sesak, atau mengi.
2. Kelembapan Tinggi dan Hujan: Risiko Infeksi dan Pemicu Gangguan Pernapasan
Saat kelembapan udara tinggi, seperti di musim hujan, pertumbuhan jamur, tungau, dan bakteri meningkat. Hal ini bisa memperburuk gejala bagi penderita Asma alergi, Rhinitis, dan Infeksi saluran napas berulang. Kelembapan juga membuat paru-paru bekerja lebih keras karena udara jadi lebih "berat", terutama bagi yang memiliki masalah paru.
3. Polusi Udara Meningkat Saat Cuaca Panas atau Transisi Musim
Musim kemarau dan peralihan musim sering kali diiringi dengan asap kebakaran hutan, debu yang bertebaran, dan kadar ozon dan partikel polutan yang tinggi. Paparan jangka pendek maupun jangka panjang terhadap polusi ini bisa memicu sesak napas, peradangan saluran napas, serta penurunan fungsi paru-paru. Bahkan pada orang sehat, udara sangat kotor bisa menyebabkan batuk dan iritasi tenggorokan.
4. Perubahan Cuaca Mendadak = Tekanan Tambahan Bagi Paru-paru
Ketika suhu tiba-tiba berubah drastis (misalnya dari panas ke dingin atau sebaliknya) tubuh perlu waktu untuk beradaptasi. Sistem pernapasan bisa mengalami stres, yang memicu serangan asma mendadak, meningkatnya konsumsi oksigen, serta keletihan bagi pasien paru-paru kronis.
Tips Menjaga Kesehatan Paru di Tengah Perubahan Cuaca
Gunakan masker saat polusi tinggi atau cuaca ekstrem
Hindari aktivitas berat di luar saat udara terlalu panas atau dingin
Jaga kelembaban ruangan
Konsumsi makanan bergizi dan cukup cairan untuk mendukung sistem imun
Jika punya penyakit paru, siapkan inhaler atau obat darurat
Perubahan cuaca adalah hal yang tak bisa dihindari, namun dampaknya terhadap paru-paru bisa dikelola jika kita paham cara mengantisipasinya. Cuaca ekstrem, baik panas maupun dingin, serta perubahan kelembapan dan polusi udara, semuanya dapat menjadi pemicu gangguan pernapasan—terutama bagi mereka yang sudah memiliki kondisi paru sebelumnya. Menjaga kesehatan paru-paru berarti juga belajar mendengarkan sinyal tubuh saat cuaca berubah. Jangan ragu konsultasi ke dokter jika gejala muncul saat kondisi cuaca tak menentu.
KALGen Innolab hadir untuk mendukung kesehatan paru-paru Anda dengan menyediakan layanan pemeriksaan laboratorium komprehensif, termasuk skrining kanker paru-paru. Dengan fasilitas diagnostik modern dan tim medis berpengalaman, KALGen Innolab membantu Anda melindungi kesehatan paru di tengah perubahan cuaca yang tak menentu.
Referensi:
InformedHealth.org. (2022, December 28). Overview: Chronic obstructive pulmonary disease (COPD). https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK315789/#:~:text=This%20also%20affects%20other%20organs,tired%20or%20other%20nonspecific%20symptoms
Guarnieri, G., Olivieri, B., Senna, G., & Vianello, A. (2023). Relative Humidity and Its Impact on the Immune System and Infections. International Journal of Molecular Science, 24(11), 9456. https://doi.org/10.3390/ijms24119456
Chowdhury, S., Marginean, I., Chaudhary, E., Upadhyay, A., & Aunan, K. (2023). Chapter 13 - Impact of the changing climate on air pollution, heat stress and human health. Health and Environmental Effects of Ambient Air Pollution, 331-359. https://doi.org/10.1016/B978-0-443-16088-2.00009-0
American Lung Association. (2016, Februari 15). Weather and Your Lungs. https://www.lung.org/blog/weather-and-your-lungs
Andersen, Z., Vicedo-Cabrera, A., Hoffmann, B., & Melén, E. (2023). Climate change and respiratory disease: clinical guidance for healthcare professionals. Breathe, 19(2), 220222. https://doi.org/10.1183/20734735.0222-2022