Kanker paru-paru merupakan penyebab kematian akibat kanker nomor satu di dunia. Salah satu penyebab tingginya angka kematian adalah karena penyakit ini sering kali tidak menimbulkan gejala pada tahap awal, sehingga baru terdeteksi saat sudah memasuki stadium lanjut. Padahal, seperti jenis kanker lainnya, kanker paru-paru lebih mudah ditangani bila ditemukan sejak dini. Inilah mengapa skrining (pemeriksaan awal pada orang yang belum menunjukkan gejala) sangat penting untuk dilakukan, terutama bagi kelompok berisiko tinggi.
Skrining Kanker Paru: Kenali Metodenya, Pahami Manfaatnya
Deteksi dini kanker paru-paru bisa menyelamatkan nyawa. Salah satu langkah paling efektif untuk mengetahui adanya kanker sebelum gejala muncul adalah melalui skrining menggunakan CT scan dosis rendah (low-dose CT scan atau LDCT).
Mengapa LDCT?
LDCT adalah metode skrining yang terbukti efektif untuk mendeteksi kanker paru-paru pada tahap paling awal, jauh sebelum gejala muncul. Berbeda dengan rontgen dada biasa yang kurang sensitif, LDCT menggunakan sinar-X dari berbagai sudut untuk menghasilkan gambar penampang paru-paru yang lebih detail.
Banyak penelitian menunjukkan bahwa LDCT dapat menurunkan angka kematian akibat kanker paru-paru, terutama pada kelompok yang memiliki risiko tinggi.
Siapa yang Disarankan Menjalani Skrining LDCT?
American Cancer Society menyarankan agar orang berusia 50 sampai 80 tahun yang merokok atau pernah merokok dan memiliki riwayat merokok setidaknya 20 pack-year untuk menjalani skrining tahunan kanker paru-paru menggunakan LDCT scan. Di sisi lain, beberapa pedoman berbeda merekomendasikan agar skrining dilakukan pada usia 55 hingga 74 tahun dengan riwayat 30 pack-year. Perhitungan pack-year dilakukan dengan mengalikan jumlah bungkus rokok yang dihisap setiap hari dengan jumlah tahun seseorang merokok.
Apa Manfaat LDCT?
Skrining LDCT dapat menemukan area abnormal di paru-paru yang mungkin merupakan kanker sebelum gejala muncul. Jika kanker paru-paru ditemukan pada stadium awal ketika masih kecil dan belum menyebar, kemungkinan untuk diobati dengan sukses lebih tinggi. Namun, penting untuk diketahui bahwa CT scan dapat menemukan bintik-bintik kecil di paru-paru pada setidaknya 25% orang yang menjalani pemeriksaan, meskipun hanya 3-4 dari 100 nodul yang ditemukan yang benar-benar kanker.
Inovasi Masa Depan: : Deteksi Kanker Paru Lewat Tes Darah
Selain CT scan, penelitian terbaru sedang mengembangkan metode deteksi kanker paru melalui tes darah. Studi dari IARC (International Agency for Research on Cancer) menunjukkan adanya penanda protein tertentu dalam darah yang bisa membantu memprediksi munculnya kanker paru di masa depan, bahkan sebelum tumor terlihat di pencitraan.
Beberapa tes darah eksperimental telah menunjukkan sensitivitas lebih dari 80% dalam mendeteksi kanker paru-paru dini. Teknologi ini berpotensi melengkapi metode skrining konvensional di masa mendatang.
Segera Konsultasikan Bila Anda Berisiko
Jika Anda pernah merokok, terpapar asap rokok, atau memiliki riwayat keluarga dengan kanker paru, jangan ragu untuk berbicara dengan dokter mengenai skrining yang sesuai. Deteksi dini bukan hanya soal angka, ini tentang memberi Anda kesempatan lebih besar untuk hidup lebih lama dan lebih sehat.
KALGen Innolab merupakan laboratorium pemeriksaan kanker yang siap mendukung Anda dengan layanan skrining kanker paru dan analisis molekuler yang akurat dan terpercaya, untuk hasil yang lebih personal dan tepat sasaran.
Referensi: