Kanker kolorektal, atau kanker usus besar dan rektum, merupakan salah satu jenis kanker paling umum di dunia. Di Indonesia sendiri, prevalensi kanker ini terus meningkat setiap tahunnya. Salah satu faktor gaya hidup yang kini mendapat sorotan dalam kaitannya dengan kanker kolorektal adalah konsumsi gula berlebih. Tapi, benarkah gula bisa memicu kanker usus? Mari kita telusuri lebih dalam.
Apa Itu Kanker Kolorektal?
Kanker kolorektal adalah kanker yang tumbuh di usus besar (kolon) atau rektum. Umumnya, kanker ini bermula dari polip kecil yang tidak bersifat kanker (jinak), namun seiring waktu dapat berkembang menjadi kanker ganas jika tidak ditangani.
Gejala awal sering kali tidak terasa, namun beberapa tanda yang patut diwaspadai antara lain:
Perubahan pola buang air besar
Darah dalam tinja
Nyeri perut atau kembung berkepanjangan
Penurunan berat badan tanpa sebab jelas
Gula dan Kesehatan: Apa yang Terjadi Saat Konsumsinya Berlebihan?
Gula merupakan sumber energi utama bagi tubuh. Namun, konsumsi gula yang berlebihan – terutama dari makanan olahan, minuman manis, dan camilan tinggi gula – telah dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan, seperti:
Obesitas
Diabetes tipe 2
Peradangan kronis
Resistensi insulin
Kondisi-kondisi ini tidak hanya mengganggu metabolisme tubuh, tetapi juga menciptakan lingkungan yang ideal bagi pertumbuhan sel kanker, termasuk di saluran pencernaan.
Hubungan Antara Gula dan Kanker Kolorektal
Beberapa penelitian mengungkapkan adanya hubungan tidak langsung antara konsumsi gula berlebih dan peningkatan risiko kanker kolorektal. Berikut penjelasannya:
1. Obesitas sebagai Faktor Risiko
Konsumsi gula tinggi berkontribusi terhadap penambahan berat badan dan obesitas, yang telah diakui sebagai salah satu faktor risiko utama kanker kolorektal.
2. Peradangan dan Resistensi Insulin
Gula dapat memicu peradangan kronis dan meningkatkan kadar insulin dalam darah. Keduanya diketahui memicu pertumbuhan sel abnormal di usus besar.
3. Perubahan Mikrobioma Usus
Asupan gula tinggi juga dapat mengganggu keseimbangan mikrobioma usus. Ketidakseimbangan ini dapat menurunkan sistem imun di saluran cerna dan memperbesar risiko kanker.
Bagaimana Cara Mencegahnya?
Untuk menurunkan risiko kanker kolorektal, berikut beberapa langkah preventif yang bisa dilakukan:
Batasi konsumsi gula tambahan: Hindari minuman manis, makanan olahan, dan camilan tinggi gula.
Perbanyak serat dan makanan alami: Konsumsi sayur, buah, biji-bijian, dan makanan tinggi serat untuk menjaga kesehatan usus.
Aktif bergerak dan rutin berolahraga:
Olahraga juga terbukti dapat menurunkan risiko kanker kolorektal dengan mengurangi peradangan dan memperbaiki sensitivitas insulin.Lakukan skrining rutin, terutama bagi Anda yang berusia di atas 50 tahun atau memiliki riwayat keluarga dengan kanker kolorektal.
Meski gula bukan penyebab langsung kanker kolorektal, konsumsi gula berlebih berkontribusi terhadap kondisi-kondisi yang meningkatkan risiko kanker, seperti obesitas, peradangan, dan gangguan mikrobioma usus. Oleh karena itu, mengelola asupan gula dan menerapkan gaya hidup sehat adalah langkah penting dalam mencegah kanker kolorektal sejak dini.
Ingin lebih memahami risiko kanker kolorektal dan cara pencegahannya?
Segera lakukan skrining dan konsultasi kesehatan Anda di pusat layanan terpercaya bersama KALGen Innolab, yang menyediakan pemeriksaan lengkap dengan teknologi diagnostik modern untuk deteksi dini kanker kolorektal.
Referensi:
1. Thomme, G. (2024, June 20). Do sugary drinks increase colorectal cancer risk?. https://www.mdanderson.org/cancerwise/do-sugary-drinks-increase-colorectal-cancer-risk.h00-159698334.html
2. Kanehara, R., Park, S., Okada, Y., Iwasaki, M., Tsugane, S., Sawada, N., Inoue, M., Haiman, C., Wilkens, L., & Marchand, L. (2024). Intake of Sugar and Food Sources of Sugar and Colorectal Cancer Risk in the Multiethnic Cohort Study. The Journal of Nutrition, 154(8), 2481-2492.
3. Strait, J. (2021, Mei). Sugar-sweetened drinks linked to increased risk of colorectal cancer in women under 50. https://medicine.washu.edu/news/sugar-sweetened-drinks-linked-to-increased-risk-of-colorectal-cancer-in-women-under-50/
4. Hall, M., Morris, H., & Sun, W. (2018). Precision Medicine Versus Population Medicine in Colon Cancer: From Prospects of Prevention, Adjuvant Chemotherapy, and Surveillance. American Society of Clinical Oncology Educational Book, 38. https://doi.org/10.1200/EDBK_200961