Event

Kanker Genetik - Kenali Fakta Mengenai Penyakit Keturunan ini

KALGen Academia Teams
13 June 2025
Bagikan
Share to Facebook Share to Twitter Share to Whatsapp

Sindrom kanker keluarga, atau yang dikenal sebagai sindrom kanker herediter, adalah kondisi langka di mana anggota keluarga memiliki risiko lebih tinggi dari rata-rata untuk mengembangkan jenis kanker tertentu. Kondisi ini disebabkan oleh varian genetik yang diwariskan dalam gen terkait kanker.

Pada beberapa kasus, sindrom kanker keluarga dapat menyebabkan kanker muncul pada usia lebih muda dari biasanya atau disertai dengan kondisi kesehatan lain yang tidak berhubungan dengan kanker. Memahami sindrom ini penting untuk deteksi dini, pencegahan, dan pengelolaan risiko kanker dalam keluarga.


Bagaimana kanker herediter berhubungan dengan genetika?

Kanker herediter terjadi akibat mutasi genetik yang diwariskan dari orang tua ke anak. Setiap individu mewarisi dua set gen sejak lahir, satu dari ibu dan satu dari ayah yang berfungsi sebagai instruksi biologis bagi tubuh. Jika mutasi terjadi pada gen penekan tumor, fungsinya terganggu, sehingga sel dapat tumbuh tanpa kendali dan meningkatkan risiko kanker. Mutasi ini membuat individu dengan riwayat keluarga kanker lebih rentan terhadap jenis kanker tertentu dibandingkan mereka tanpa faktor genetik ini.


Apakah kanker di keluarga bersifat keturunan?

Hanya sekitar 5% hingga 10% dari semua kasus kanker bersifat herediter, yang berarti disebabkan oleh mutasi gen yang diwariskan.

Kanker dapat dikategorikan sebagai herediter jika:

  • Beberapa anggota keluarga dari lebih dari satu generasi mengalami jenis kanker yang sama.

  • Anggota keluarga mengembangkan kanker sebelum usia 50 tahun atau lebih muda dari usia rata-rata untuk jenis kanker tersebut.

  • Seseorang dalam keluarga memiliki lebih dari satu jenis kanker.

Tes genetik tersedia untuk mendeteksi mutasi gen tertentu yang berkaitan dengan beberapa jenis kanker. Tes ini sebaiknya dilakukan di klinik yang juga menyediakan konseling dan edukasi.


Sindrom Kanker Herediter

  • HBOC Syndrome (BRCA1 & BRCA2): Meningkatkan risiko kanker payudara, ovarium, prostat, pankreas, dan melanoma.

  • Lynch Syndrome (HNPCC): Berisiko tinggi terkena kanker kolorektal, lambung, rahim, ovarium, prostat, dan otak.

  • FAP Syndrome (APC): Menyebabkan polip di usus besar dengan risiko tinggi menjadi kanker kolorektal.

  • Li-Fraumeni Syndrome (TP53): Berisiko berbagai kanker, termasuk payudara, sarkoma, otak, dan adrenal, sering sejak kecil.

  • Peutz-Jeghers Syndrome (STK11): Meningkatkan risiko kanker di usus, lambung, pankreas, paru-paru, dan organ reproduksi.


Strategi Pengurangan Risiko Kanker Herediter

  • Tes Genetik & Konseling

  • Skrining Dini

  • Operasi Pencegahan

  • Kemoprevensi

  • Gaya Hidup Sehat

  • Komunikasi Keluarga

LOADING ...