.jpg)
Human Papillomavirus (HPV) adalah virus yang sering menular melalui kontak kulit ke kulit, terutama saat melakukan hubungan seksual. Oleh karena itu, HPV adalah salah satu infeksi menular seksual (IMS) yang paling umum di dunia. Sebagian besar orang bisa terinfeksi HPV tanpa menyadarinya, karena infeksi ini sering kali tidak menimbulkan gejala. Namun, beberapa tipe HPV dapat menyebabkan penyakit serius, termasuk kanker serviks, kanker tenggorokan, dan kutil kelamin. Hingga kini dikenal lebih dari 200 tipe HPV. Sebagian virus berisiko rendah (menyebabkan kutil), dan sebagian lainnya berisiko tinggi (berpotensi menimbulkan kanker).
Gejala Infeksi HPV
Sebagian besar infeksi HPV tidak menimbulkan gejala. Banyak orang tidak menyadari terinfeksi karena tubuh mampu melawan virus secara alami dalam 1–2 tahun. Karena gejala sering tidak muncul, banyak orang tidak menyadari dirinya terinfeksi hingga penyakit berkembang lebih jauh.
Infeksi risiko rendah (HPV tipe 6 dan 11): Gejala yang ditimbulkan adalah adanya kutil kelamin atau kutil di area kulit lain. Bisa juga timbul kutil di bagian tubuh lain, seperti di tangan atau di kaki.
Infeksi risiko tinggi (HPV tipe 16 dan 18): Umumnya tanpa gejala. Namun, bila menetap dapat memicu kanker, seperti kanker serviks, anus, dan orofaring. Gejala yang dialami pasien bergantung pada lokasi serta stadiumnya.
Cara Penularan & Faktor Risiko
HPV ditularkan terutama melalui kontak seksual, baik vaginal, anal, maupun oral. Kontak kulit ke kulit saja sudah cukup untuk menularkan virus tersebut. Faktor risiko infeksi persisten termasuk: hubungan seksual di usia dini, memiliki banyak pasangan seksual, merokok, sistem imun lemah, dan juga potensi penularan dari ibu ke bayi saat lahir.
Cara Mencegah Infeksi HPV
1. Vaksinasi HPV
Vaksin HPV yang tersedia saat ini dalam bentuk bivalen, quadrivalen, dan nonavalent (9-valen), semuanya melindungi terhadap tipe ganas, yaitu HPV 16 dan 18. Dua jenis vaksin diantaranya (vaksin quadrivalen & nonavalent) juga dapat melindungi terhadap tipe penyebab kutil kelamin (HPV 6 dan 11). WHO merekomendasikan vaksinasi HPV ini paling efektif diberikan pada anak usia 9–14 tahun. Selain mencegah kanker serviks, vaksinasi juga membantu menekan risiko berbagai kanker terkait HPV, seperti kanker anus, vagina, vulva, penis, orofaring, serta kutil kelamin. Efektivitas vaksin ini sangat tinggi, yaitu dapat mencegah infeksi HPV tipe 16 & 18 hingga 100%. Selain itu, vaksin nonavalent juga memperluas perlindungan terhadap lebih banyak tipe HPV. Vaksin juga sudah terbukti aman. Setelah distribusi ratusan juta dosis, WHO menilai keamanan vaksin ini sangat baik, dengan efek samping serius yang sangat jarang.
2. Perilaku Seksual Aman
Penggunaan kondom dapat menurunkan risiko penularan virus HPV, meskipun tidak 100%, karena HPV juga menular melalui area kulit yang tidak tertutup kondom. Namun perilaku seks yang aman dapat menurunkan risiko kejadian kanker serviks.
3. Kenali Gejala
Penting untuk mengetahui tanda-tanda awal kanker serviks, seperti adanya kutil genital, perdarahan abnormal, atau luka yang tidak kunjung sembuh. Konsultasi segera dengan tenaga medis dapat mencegah komplikasi lebih lanjut.
4. Skrining Rutin
Tes Pap smear dan/atau tes HPV secara berkala membantu mendeteksi lesi prakanker serviks. Skrining teratur telah terbukti mengurangi angka kejadian dan kematian akibat kanker serviks hingga 80%. Salah satu metode skrining yang paling akurat saat ini adalah tes HPV DNA. Tes ini mendeteksi langsung keberadaan materi genetik virus HPV risiko tinggi, bahkan sebelum terjadi perubahan sel pada leher rahim. Dengan demikian, tes HPV DNA mampu memberikan peringatan dini sehingga tindakan pencegahan dapat segera dilakukan.
Kesimpulan dari KALGen Innolab
HPV merupakan infeksi umum yang sering tidak menunjukkan gejala, namun berisiko menyebabkan kondisi serius seperti kanker. Pencegahan dini melalui vaksinasi, skrining rutin, dan perilaku seks aman ditopang dengan edukasi publik yang baik adalah kunci menyelamatkan banyak nyawa.
KALGen Innolab menyediakan layanan tes HPV DNA dengan teknologi terkini dan standar internasional. Tes ini direkomendasikan terutama untuk wanita usia 30 tahun ke atas, atau lebih muda bila memiliki faktor risiko tertentu. Dengan pemeriksaan yang cepat, akurat, dan nyaman, KALGen membantu Anda melindungi diri dari risiko kanker serviks sejak dini.
Ayo, lindungi diri dan orang terdekat dengan mengetahui dan mengambil langkah preventif yang tepat!
(Keywords: apa itu HPV, HPV adalah, HPV adalah penyakit apa, HPV adalah vaksin apa, HPV adalah imunisasi apa, HPV adalah singkatan dari, gejala HPV pada pria, gejala HPV pada wanita, gejala HPV adalah, HPV cara mengatasi, HPV cara mengobati, gejala HPV, penyebab HPV, ciri2 HPV, cara HPV menular, cara vaksin HPV, cara HPV sembuh, mencegah virus HPV, mencegah infeksi HPV, obat mencegah HPV)
Referensi:
World Health Organization. (2017, 5 April). Human papillomavirus (HPV). https://www.who.int/europe/news-room/fact-sheets/item/human-papillomavirus-%28hpv%29?utm_source=chatgpt.com
Verywell Health. (2025, 10 June). HPV in Woman : Common, Treatable, and Highly Stigmatized. https://www.verywellhealth.com/hpv-in-women-8654958?utm_source=chatgpt.com
Health. (2023, 18 April). What Is Human Papillomavirus (HPV)?. https://www.health.com/hpv-overview-7377742?utm_source=chatgpt.com
Klikdokter. (2023, 21 Desember). Mengenal Vaksin HPV, dari Manfaat, Jadwal Vaksin, Hinga Efek Samping. https://www.klikdokter.com/info-sehat/kanker/vaksin-hpv?utm_source=chatgpt.com
.jpg)
.jpg)
 (1).png)
.jpg)