Kanker kolorektal adalah kanker yang paling umum ketiga di seluruh dunia dan penyebab kematian kedua akibat kanker. Kanker ini biasanya berkembang dari polip dalam usus besar atau rektum yang mengalami proses displasia untuk menjadi adenokarsinoma melalui urutan adenoma-karsinoma.
Banyak faktor terkait gaya hidup yang dikaitkan dengan kanker kolorektal. Faktanya, lebih dari setengah kasus kanker kolorektal secara keseluruhan berkaitan dengan faktor risiko yang dapat diubah.
Faktor Risiko Kanker Kolorektal yang Dapat Diubah
Berikut beberapa kebiasaan dan kondisi yang dapat meningkatkan risiko kanker kolorektal, namun bisa dikurangi melalui gaya hidup sehat:
Obesitas: Kelebihan berat badan, terutama pada pria, dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker kolorektal. Menjaga berat badan ideal sangat penting untuk menurunkan risiko ini.
Diabetes Melitus Tipe 2: Penderita diabetes tipe 2 memiliki risiko lebih tinggi, karena faktor seperti resistensi insulin dan peradangan kronis. Risiko ini sering tumpang tindih dengan obesitas dan kurangnya aktivitas fisik.
Pola Makan Tertentu: Konsumsi tinggi daging merah (sapi, kambing, babi) dan daging olahan (sosis, nugget, daging asap) dalam jangka panjang terbukti meningkatkan risiko kanker kolorektal. Sebaliknya, diet tinggi serat, buah, dan sayuran dapat menurunkannya.
Kebiasaan Merokok: Merokok jangka panjang tidak hanya merusak paru-paru, tapi juga meningkatkan risiko munculnya polip di usus besar, yang bisa berubah menjadi kanker.
Konsumsi Alkohol: Mengonsumsi alkohol, bahkan dalam jumlah kecil hingga sedang, telah terbukti dapat meningkatkan risiko kanker kolorektal. Sebaiknya hindari konsumsi alkohol untuk mengurangi risiko tersebut.
Faktor Risiko Kanker Kolorektal yang Tidak Dapat Diubah
Beberapa faktor tetap harus diperhatikan meski tidak bisa dikendalikan. Jika Anda termasuk dalam kelompok ini, skrining sejak dini sangat dianjurkan:
Usia: Seiring bertambahnya usia, risiko terkena kanker kolorektal meningkat—dengan sebagian besar kasus terjadi pada orang berusia di atas 50 tahun.
Ras dan Etnis: Orang Afrika-Amerika dan orang Yahudi keturunan Eropa Timur (Yahudi Ashkenazi) memiliki insiden kanker kolorektal tertinggi.
Riwayat Keluarga: Jika seseorang memiliki anggota keluarga yang pernah menderita kanker kolorektal, orang tersebut memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena kanker.
Gaya hidup sehat diketahui dapat meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan, sedangkan gaya hidup yang tidak sehat berpotensi menimbulkan berbagai masalah kesehatan. Mengadopsi pola makan yang sehat, seperti memperbanyak konsumsi buah, sayuran, dan serat, serta membatasi konsumsi daging merah, daging olahan, dan minuman manis, dapat membantu mencegah kanker kolorektal (CRC). Jika dikombinasikan dengan gaya hidup yang aktif, langkah ini secara signifikan dapat mengurangi risiko terkena CRC.
Dengan teknologi terkini dan layanan professional, Laboratorium KALGen Innolab hadir untuk menyediakan berbagai pilihan metode pemeriksaan kanker kolorektal. Hubungi Hotline KALGen Innolab untuk membuat janji atau konsultasi lebih lanjut.
(Keyword: Laboratorium, Pemeriksaan, Kanker, Kolorektal)
Referensi
Colon Cancer Foundation - Healthy Inside and Out: How Diet and Lifestyle Impact Colorectal Cancer
American Cancer Society - Colorectal Cancer Risk Factors
John Hopkins Medicine - Colon Cancer Risk Factors