Apa Itu Kanker Kolon?
Kanker kolorektal dimulai di usus besar (kolon), yaitu tabung panjang yang membantu membawa makanan yang dicerna ke rektum dan keluar dari tubuh.
Kanker kolon berkembang dari polip atau pertumbuhan tertentu di lapisan dalam usus besar. Polip kolon dapat terbentuk jika sel-sel di dalam dinding kolon bermutasi. Seiring dengan berjalannya waktu, polip kolon dapat berubah menjadi kanker.
Biasanya dibutuhkan waktu sekitar 10 tahun bagi kanker untuk terbentuk dalam polip kolon. Jika tidak terdeteksi dan/atau tidak diobati, kanker akan menyebar melalui lapisan jaringan, otot, dan lapisan luar kolon.
Jenis-Jenis Polip Kolon
Adenoma: Polip ini dapat berubah menjadi kanker, sehingga adenoma disebut sebagai kondisi pra-kanker
Polip Hiperplastik dan Polip Inflamasi: Polip ini lebih umum, tetapi secara umum tidak bersifat pra-kanker.
Sessile serrated polyps (SSP) and traditional serrated adenomas (TSA): Polip ini sering diperlakukan seperti adenoma karena memiliki risiko lebih tinggi untuk berubah menjadi kanker.
Kanker kolon yang tidak terdeteksi atau tidak diobati dapat menyebar ke area lain di tubuh. Berkat tes pemeriksaan, pengobatan awal, dan jenis pengobatan baru, semakin sedikit angka fatalitas akibat kanker kolon.
Jenis Tes untuk Deteksi Kanker Kolon
Faecal Occult Blood Test: Digunakan untuk memeriksa keberadaan darah dalam feses
Sigmoidoscopy: Menggunakan tabung fleksibel yang ramping dengan cahaya yang dimasukkan ke dalam rektum dan sigmoid (bagian dari kolon tepat sebelum rektum) untuk mendeteksi polip atau kanker koloni.
Colonoscopy: Mirip dengan sigmoidoskopi tetapi menggunakan tabung yang lebih panjang dengan kamera video dan monitor terpasang. Sehingga memungkinkan dokter untuk melihat seluruh panjang kolon, mengangkat polip, dan mengambil sampel jaringan untuk pengujian lebih lanjut.
Apa Saja Gejala Kanker Kolon?
Darah dalam feses
Perubahan kebiasaan BAB (sembelit)
Nyeri Perus
Perut kembang
Kapan Harus Periksa Kanker Kolon?
Sebagian besar orang harus mulai skrining untuk kanker kolorektal segera setelah berusia 45 tahun, kemudian terus melakukan skrining secara berkala.
Pemeriksaan Lebih Awal
Skrining mungkin perlu dilakukan lebih awal dari usia 45 tahun, atau dengan frekuensi yang lebih tinggi dibandingkan orang lain, jika memiliki:
Penyakit radang usus seperti penyakit Crohn atau kolitis ulserativa.
Riwayat pribadi atau keluarga kanker kolorektal atau polip kolorektal.
Sindrom genetik seperti poliposis adenomatosa familial (FAP) atau kanker kolorektal non-poliposisi herediter (sindrom Lynch).
Conclusion
Pemeriksaan yang dilakukan sebelum timbulnya gejala sangat direkomendasikan untuk individu berusia 50 tahun ke atas untuk mendeteksi polip pra-kanker karena hal ini memungkinkan polip diangkat sebelum berkembang menjadi kanker.
Dengan teknologi deteksi terkini, KALGen Innolab hadir sebagai laboratorium pemeriksaan kanker kolorektal dengan beragam pilihan metode yang cepat, akurat, dan nyaman. Kesehatan Anda adalah prioritas utama kami dan segera hubungi Hotline KALGen Innolab untuk konsultasi Skrining Kanker kolorektal dan pembuatan janji.
(Keyword: Laboratorium, Pemeriksaan, Kanker, Kolorektal)
Referensi
Mount Elizabeth - Colorectal Cancer
American Cancer Society - What Is Colorectal Cancer?
Cleveland Clinic - Colorectal (Colon) Cancer
CDC - Screening for Colorectal Cancer