Event

Pekerja Malam Terancam? Inilah Bukti Ilmiah Hubungan Shift Work dan Kanker Kolorektal

Ditinjau oleh dr. Devi Elora - KALGen Academia Team
18 September 2025
Bagikan
Share to Facebook Share to Twitter Share to Whatsapp

Bekerja dengan sistem shift, terutama di malam hari, sudah menjadi bagian dari kehidupan banyak pekerja di berbagai sektor, dari tenaga medis, keamanan, hingga industri manufaktur. Namun, di balik fleksibilitas jam kerja ini, ada risiko kesehatan yang kerap luput dari perhatian. Salah satunya adalah peningkatan risiko kanker kolorektal. Apa kaitan antara kerja malam dan kanker? Simak penjelasannya berikut ini.


Apa Itu Kanker Kolorektal?

Kanker kolorektal adalah kanker yang berkembang di bagian usus besar (kolon) atau rektum. Jenis kanker ini sering kali berkembang secara perlahan dari polip kecil yang tumbuh di dinding usus, dan baru menunjukkan gejala saat sudah memasuki stadium lanjut. Menurut data GLOBOCAN 2020, kanker kolorektal merupakan penyebab kematian akibat kanker ketiga terbanyak di dunia, dengan lebih dari 35.000 kasus baru per tahun di Indonesia.

Gejala umum kanker kolorektal meliputi:

  • Perubahan kebiasaan buang air besar

  • Darah dalam tinja

  • Penurunan berat badan tanpa sebab

  • Rasa lelah berkepanjangan


Shift Work dan Gangguan Ritme Sirkadian

Tubuh manusia memiliki ritme sirkadian (jam biologis) yang mengatur siklus tidur, metabolisme, dan hormon. Bekerja malam hari dapat mengacaukan ritme ini karena paparan cahaya buatan, pola tidur tidak teratur, dan perubahan waktu makan. Paparan cahaya buatan di malam hari, pola tidur tidak teratur, serta perubahan waktu makan dan aktivitas fisik dapat mengacaukan ritme alami tubuh. 


Gangguan ritme sirkadian ini berdampak pada:

  • Penurunan produksi melatonin (hormon pelindung yang bersifat antioksidan dan memiliki sifat antikanker)

  • Gangguan sistem imun, sehingga lebih mudah terserang penyakit

  • Ketidakseimbangan metabolisme dan hormon 

  • Peningkatan stres oksidatif dan peradangan


Bagaimana Kerja Malam Bisa Memicu Kanker Kolorektal?

Sejumlah studi menunjukkan bahwa kerja malam yang berkepanjangan dapat meningkatkan risiko kanker kolorektal, terutama di kalangan perempuan. Beberapa mekanisme yang mungkin terlibat meliputi:


1. Penurunan Produksi Melatonin

Melatonin berperan sebagai antioksidan alami yang membantu melindungi DNA dari kerusakan. Produksi melatonin menurun drastis saat tubuh terpapar cahaya di malam hari, yang meningkatkan kerentanan terhadap mutasi sel.

 

2. Perubahan Mikrobioma Usus

Waktu makan yang tidak teratur serta pola tidur yang kacau dapat mempengaruhi komposisi bakteri baik dalam usus, yang berperan penting dalam menjaga kesehatan saluran cerna dan mengurangi risiko kanker.

 

3. Peradangan Kronis

Stres, kurang tidur, dan metabolisme yang terganggu akibat kerja malam memicu peradangan sistemik yang dapat mempercepat pertumbuhan sel abnormal di usus besar.

 

4. Gaya Hidup Terkait Kerja Malam

Pekerja shift malam sering mengalami kurang tidur, konsumsi makanan cepat saji, kurang aktivitas fisik, dan meroko. Semua faktor ini turut meningkatkan risiko kanker kolorektal.

 

Apa yang Bisa Dilakukan Untuk Mencegah Kanker?

Meski kerja malam tidak selalu bisa dihindari, namun langkah-langkah berikut ini dapat dilakukan untuk menurunkan risiko terjadinya kanker:

  1. Konsumsi makanan sehat tinggi serat dan rendah lemak jenuh

  2. Pertahankan rutinitas tidur meskipun bekerja malam

  3. Gunakan tirai gelap atau masker mata saat tidur siang

  4. Lakukan olahraga teratur

  5. Jalani skrining kanker kolorektal secara rutin, terutama jika sudah lama bekerja shift atau memiliki faktor risiko lain


Kerja shift malam mungkin tampak seperti bagian normal dari kehidupan modern, namun efek jangka panjangnya terhadap kesehatan tidak bisa diabaikan. Gangguan ritme sirkadian dan perubahan gaya hidup akibat kerja malam dapat meningkatkan risiko kanker kolorektal, terutama jika berlangsung dalam jangka waktu panjang. 


Jika ingin memahami lebih dalam tentang risiko kanker kolorektal akibat kerja malam atau ingin melakukan pemeriksaan dini, segera konsultasikan dan lakukan pemeriksaan di pusat layanan terpercaya bersama KALGen Innolab, yang menyediakan pemeriksaan molekuler dan skrining kanker dengan teknologi diagnostik modern untuk deteksi dini dan pendekatan pengobatan yang lebih personal. Jangan tunggu gejala muncul. Lindungi kesehatan Anda dengan pemeriksaan sejak dini di KALGen Innolab.


Referensi:

  1. Shi, Y., Liu, L., Hamada,T., Nowak, J., & Giannakis, M. (2019). Night-shift work duration and risk of colorectal cancer according to IRS1 and IRS2 expression. Cancer Epidemiology, Biomarkers & Prevention, 29(1), https://doi.org/10.1158/1055-9965.EPI-19-0325 

  2. Roshandel, G., Ghasemi-Kebria, F., & Malekzadeh, R. Colorectal Cancer: Epidemiology, Risk Factors, and Prevention. Cancers, 16(8), 1530. https://doi.org/10.3390/cancers16081530 

  3. Sun, C., Cheng, C., Kozma, K., Chandra, G., Kim, N., & Bhan, C. (2021). Is shift-work associated with increased risk of rectal cancer? A meta-analysis. Journal of Clinical Oncology, 39(15). https://doi.org/10.1200/JCO.2021.39.15_suppl.e15600 

Baca Juga Yang Lainnya

Pekerja Malam Terancam? Inilah Bukti Ilmiah Hubungan Shift Work dan Kanker Kolorektal
Ditinjau oleh dr. Devi Elora - KALGen Academia Team
18 September 2025
Pasien Radang Usus Wajib Baca: Alasan Skrining Kanker Kolorektal Bisa Menentukan Masa Depan Anda
Ditinjau oleh dr. Devi Elora - KALGen Academia Team
18 September 2025
Artikel Lainnya
Pekerja Malam Terancam? Inilah Bukti Ilmiah Hubungan Shift Work dan Kanker Kolorektal
risiko-gelap-shift-work-penyebab-kanker-usus-besar
Pasien Radang Usus Wajib Baca: Alasan Skrining Kanker Kolorektal Bisa Menentukan Masa Depan Anda
wajib-tahu-skrining-pasien-penyakit-radang-usus
Bingung Pilih Pap Smear atau Tes HPV? Jawaban Ini Bisa Menentukan Masa Depan Kesehatan Anda
beda-pap-smear-dan-hpv-test-ini-penjelasannya
LOADING ...