Tangerang, Oktober 2025 — Kanker paru masih menjadi salah satu tantangan utama di dunia medis, terutama di Indonesia, di mana angka kasus dan kematian akibat penyakit ini terus meningkat setiap tahunnya. Untuk menjawab tantangan tersebut, pendekatan diagnostik berbasis molekuler kini menjadi bagian penting untuk mendukung terapi yang lebih tepat dan prognosis pasien yang lebih baik.
Sebagai bentuk komitmen menghadirkan solusi diagnostik inovatif, KALGen Innolab berpartisipasi dalam acara Siloam Lung 360 tahun 2025, dengan membawa topik mengenai pemeriksaan liquid biopsy berbasis Next-Generation Sequencing (NGS) untuk membantu penanganan kanker paru di Indonesia semakin baik.
Seminar dan Workshop Siloam Lung 360 merupakan serangkaian acara yang dirancang untuk memberikan pemahaman menyeluruh mengenai perkembangan terkini dalam diagnosis dan tata laksana kanker paru, dengan fokus pada pendekatan minimal invasif. Kegiatan ini diselenggarakan secara tatap muka di Siloam Hospitals Lippo Village dan Hotel Double Tree Hilton Bintaro Jaya, terdiri dari satu hari workshop dan satu hari seminar, mencakup empat sesi workshop dan sembilan topik seminar. Acara ini diikuti oleh sekitar 300 peserta yang terdiri dari dokter umum, spesialis paru, spesialis penyakit dalam, dokter hemato-onkologi, patologi anatomi, hingga konsultan paru dari berbagai wilayah di Indonesia. Dalam acara ini, peserta memiliki kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan pembicara dan sejawat, bertukar ide, serta memperdalam pemahaman mengenai inovasi diagnostik yang kini berkembang pesat di bidang onkologi.
Detecting the Undetectable : Molecular Advances in Lung Cancer Detection
Salah satu sesi yang menarik perhatian peserta adalah Seminar Sesi 1, berjudul “Detecting the Undetectable: Molecular Advances in Lung Cancer Detection”, yang dibawakan oleh dr. Andika Chandra Putra, Ph.D, Sp.P(K)Onk, MARS. Beliau merupakan seorang praktisi di bidang Paru Konsultan Onkologi, yang juga aktif sebagai pengajar di Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Dalam sesi seminar ini, dr. Andika menjelaskan mengenai pendekatan liquid biopsy, yaitu metode diagnostik molekuler yang baru, minimal invasif, dan lebih nyaman bagi pasien. Pendekatan ini menjadi solusi atas kendala dalam pengambilan sampel jaringan tumor paru yang sering kali sulit dilakukan karena lokasi tumor yang tidak mudah dijangkau atau kondisi pasien yang tidak memungkinkan untuk menjalani prosedur invasif.
“DNA yang ada di tubuh kita dapat masuk ke dalam sirkulasi darah melalui proses apoptosis, nekrosis, atau pelepasan aktif.” jelas dr. Andika pada acara tersebut. “Fragmen DNA ini disebut cell-free DNA (cfDNA), yang tidak hanya dapat dideteksi di darah, tetapi juga di cairan tubuh lain seperti saliva dan kulit.”
Lebih lanjut, dr. Andika menjelaskan bahwa pada kondisi tubuh abnormal, seperti kanker, jumlah cfDNA yang dilepaskan ke dalam sirkulasi darah meningkat signifikan. Dari populasi cfDNA tersebut, terdapat fraksi kecil yang berasal dari sel tumor, disebut circulating tumor DNA (ctDNA).
“Analisis fragmentasi DNA menggunakan mesin sequencing, seperti NGS, bisa dilakukan untuk membedakan antara ctDNA dan cfDNA. Panjang fragmen ctDNA secara konsisten lebih pendek daripada cfDNA normal.” tambah dr. Andika.
Pada sesi ini, beliau fokus menjelaskan bahwa ctDNA memiliki manfaat luas dalam diagnosis dan manajemen kanker paru, baik untuk deteksi dini, pemilihan terapi yang tepat, maupun pemantauan pasca terapi.
Pendekatan ini menjadi dasar dari pemeriksaan KAL-Detect, salah satu layanan pemeriksaan dari KALGen Innolab, yang dirancang untuk mendeteksi Minimal Residual Disease (MRD), sisa penyakit mikroskopis yang dapat menyebabkan kekambuhan, melalui analisis ctDNA dari sampel jaringan tumor dan darah pasien. Metode liquid biopsy memberikan peluang bagi dokter untuk memantau efektivitas terapi dan mendeteksi kemungkinan rekurensi jauh sebelum muncul gejala klinis atau hasil radiologis positif. Dengan demikian, terapi lanjutan dapat dilakukan secara lebih cepat, tepat, dan personal.
Antusiasme peserta terlihat tinggi selama sesi berlangsung. Para dokter aktif bertanya dan berdiskusi mengenai potensi penerapan liquid biopsy dalam praktik klinis sehari-hari, mencerminkan meningkatnya minat terhadap teknologi diagnostik molekuler non invasif di kalangan tenaga medis.
Dalam penutup sesinya, dr. Andika Chandra Putra menegaskan bahwa liquid biopsy bukan dimaksudkan untuk menggantikan biopsi jaringan, melainkan sebagai pelengkap dalam memperoleh informasi molekuler yang lebih luas dan mendalam.
“Saat ini, ctDNA telah digunakan secara rutin untuk mendeteksi perubahan genetik penting yang membantu dokter dalam menentukan arah terapi kanker paru. ctDNA memainkan peran penting di seluruh perjalanan penyakit kanker, mulai dari skrining dan deteksi dini, seleksi terapi, monitoring respons pengobatan, hingga deteksi MRD.”
Meski demikian, dr. Andika menekankan bahwa penelitian lanjutan masih diperlukan untuk memastikan sejauh mana strategi terapi yang dipandu oleh ctDNA dapat meningkatkan progression-free survival (PFS), overall survival (OS), serta kualitas hidup pasien, dibandingkan metode pemantauan klinis konvensional, seperti imaging.
KALGen Innolab dan Tren Diagnosis Kanker Paru
Partisipasi KALGen Innolab dalam Siloam Lung 360 menegaskan komitmen perusahaan dalam mendukung penerapan terapi presisi kasus kanker di Indonesia. Melalui inovasi seperti pemeriksaan KAL-Detect MRD, KALGen Innolab berupaya membantu klinisi memperoleh informasi molekuler yang komprehensif untuk meningkatkan prognosis pasien kanker Paru. Dengan semangat kolaborasi dan edukasi berkelanjutan, KALGen Innolab terus berkomitmen menjadi mitra strategis bagi rumah sakit, klinisi, dan tenaga medis dalam mewujudkan layanan diagnostik yang lebih akurat, efisien, dan berorientasi pada pasien — menuju masa depan pengobatan kanker yang lebih presisi di Indonesia.
Keywords: liquid biopsy, kanker paru, cfDNA, ctDNA, circulating-tumor DNA, diagnosis kanker paru, minimal residual disease, pemeriksaan molekular kanker.